JUAL SAND CONE TES SET 081221826905
Pengujian Kerucut Pasir ( Sand Cone )
1. Pendahuluan
Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di lapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, yang dapat dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Selain itu ada juga cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama, yaitu :
- Metode Silinder (Drive Cylinder Method), khusus untuk tanah kohesif.
- Metode Balon Karet (Rubber Ballon Method), untuk semua jenis tanah.
- Metode Nuclear (Nuclear Method), untuk semua jenis tanah.
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui percobaan ini, biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu perbandingan antara gd (berat isi kering) kerucut pasir dengan gd-max hasil percobaan pemadatan di laboratorium.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini terdiri dari:
- Peralatan utama yang diperlukan, meliputi:
1. Tabung kalibrasi pasir uji
2. Botol/silinder tempat pasir uji
3. Kerucut yang dilengkapi dengan keran
4. Pelat dasar yang berlubang
- Sekop kecil, linggis, palu, perata, kuas dan lain-lain
- Timbangan dengan ketelitian 1,0 gr (dibawa ke lapangan)
- Pasir uji (Ottawa Sand)
- Kantung plastik, cawan untuk penentuan kadar air, atau alat uji kadar air (speedy moisture test )
3. Kalibrasi
Selanjutnya, peralatan yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu agar diperoleh ukuran-ukuran yang tepat dalam pengujian. Pekerjaan kalibrasi sebaiknya dilakukan di laboratorium, dimana pekerjaan ini meliputi:
a. Berat isi pasir uji
1. Timbang silinder kalibrasi pasir uji (W1)
2. Isi silinder kalibrasi tersebut sampai penuh dengan menggunakan botol/silinder yang berisi pasir uji sebanyak 2/3 tinggi.
3. Setelah penuh, ratakan permukaan pasir pada silinder kalibrasi, lalu timbang (W2).
4. Ganti pasir uji pada silinder kalibrasi dengan air yang diisi sampai penuh, kemudian timbang (W3)
5. Hitung berat isi pasir uji, dengan rumus:
a. Berat pasir dalam kerucut
1. Timbang botol/silinder yang berisi pasir uji sebanyak 2/3 tinggi, beratnya (W4)
2. Letakkan pelat dasar pada lantai yang datar, lalu letakkan botol/tabung yang berisi 2/3 tinggi tersebut tepat di tengah pelat dasar, lalu keran dibuka.
3. Setelah pasir mengisi kerucut, keran ditutup kemudian diangkat lalu ditimbang (W5)
4. Hitung berat pasir dalam kerucut dengan rumus:
(W6) = (W4 – W5)
4. Prosedur Percobaan
Pelaksanaan pekerjaan mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Bersihkan lokasi yang akan dilakukan pengujian selebar pelat dasar.
2. Ratakan permukaan tanah, kemudian letakkan pelat dasar di atasnya.
3. Buat lubang dengan diameter sebesar lubang pada pelat dasar dengan kedalaman kira - kira sama dengan diameter lubang.
4. Tanah hasil galian dikumpulkan seluruhnya, kemudian dimasukkan kedalam kantung plastik, lalu timbang (W7). Gunakan sebagian tanah galian tersebut untuk mencari kadar air tanah.
5. Perhitungan dan Pelaporan
Data-data yang diperoleh di laboratorium dari proses kalibrasi terdiri dari:
Sedangkan data-data yang didapat dari pekerjaan di lapangan terdiri dari:
- Berat tanah hasil galian, (W7)
- Berat botol/silinder + pasir uji sebelum pengujian, (W8)
- Berat botol/silinder + pasir uji setelah pengujian, (W9)
- Kadar air hasil pengujian di laboratorium atau di lapangan (w)
Data-data di atas selanjutnya diolah, untuk mendapatkan nilai-nilai berikut:
- Berat pasir dalam lubang dan kerucut, (W10) = (W8 - W9)
- Berat pasir dalam lubang, (W11) = (W10 - W6)
- Volume lubang,
- Berat isi tanah basah,
- Berat isi tanah kering,
- Derajat kepadatan di lapangan,
Sekian dari saya mengenai Pengujian Kerucut Pasir ( Sand Cone ), Semoga bermanfaat.
Pengujian Penetrasi Kerucut Dinamis / Dynamic Cone Penetration (DCP)
1. Pendahuluan
Percobaan kerucut dinamis (DCP) merupakan salah satu pengujian yang dilakukan di lapangan, yang secara tidak langsung dapat dipakai untuk menentukan nilai CBR dari tanah dasar (Sub-Grade). Pelaksanaan percobaan ini sangat mudah dan hasilnya dapat diperoleh secara cepat, sehingga lebih ekonomis jika dibandingkan dengan melakukan pengujian CBR lapangan secara konvensional. Meskipun demikian, untuk mendapatkan korelasi nilai CBR lapangan yang tepat, disarankan agar dalam pelaksanaan percobaan ini, dilakukan pula percobaan CBR secara paralel.
Melalui pengujian ini dapat diperoleh sebuah rekaman yang menerus dari kekuatan relatif tanah (CBR) sampai dengan kedalaman 90 cm di bawah permukaan sub-grade. Lapisan dari material perkerasan yang ada harus dibuang terlebih dahulu sebelum percobaan ini dilaksanakan. Pengukuran dan pencatatan data lapangan terdiri atas pasangan jumlah tumbukan (n) dan kedalaman penetrasi (cm).
Percobaan kerucut dinamis (DCP) merupakan salah satu pengujian yang dilakukan di lapangan, yang secara tidak langsung dapat dipakai untuk menentukan nilai CBR dari tanah dasar (Sub-Grade). Pelaksanaan percobaan ini sangat mudah dan hasilnya dapat diperoleh secara cepat, sehingga lebih ekonomis jika dibandingkan dengan melakukan pengujian CBR lapangan secara konvensional. Meskipun demikian, untuk mendapatkan korelasi nilai CBR lapangan yang tepat, disarankan agar dalam pelaksanaan percobaan ini, dilakukan pula percobaan CBR secara paralel.
Melalui pengujian ini dapat diperoleh sebuah rekaman yang menerus dari kekuatan relatif tanah (CBR) sampai dengan kedalaman 90 cm di bawah permukaan sub-grade. Lapisan dari material perkerasan yang ada harus dibuang terlebih dahulu sebelum percobaan ini dilaksanakan. Pengukuran dan pencatatan data lapangan terdiri atas pasangan jumlah tumbukan (n) dan kedalaman penetrasi (cm).
2. Peralatan
Peralatan utama yang digunakan dalam penyelidikan terdiri dari:
- Penumbuk seberat 8 kg (17.6 lb) atau 4.6 kg (10.1 lb) yang dapat dijatuhkan bebas setinggi 57,5 cm (22.6 inch), melalui sebuah batang peluncur bergaris tengah 16 mm (5/8 inch), yang dilengkapi dengan landasan pemukul (anvil),
- Batang penetrasi terdiri dari besi/baja bulat bergaris tengah 16 mm (5/8 inch) sepanjang ± 100 cm, yang dilengkapi dengan kerucut pada ujungnya,
- Batang pengukur yang disambungkan pada landasan penumbuk dan batang penetrasi, namun harus bergerak bebas vertikal pada sambungan dengan batang penetrasi,
- Kerucut (conus), yang terbuat dari baja keras dengan sudut puncak 60° serta diameter terbesarnya adalah 2 cm.
Peralatan utama yang digunakan dalam penyelidikan terdiri dari:
- Penumbuk seberat 8 kg (17.6 lb) atau 4.6 kg (10.1 lb) yang dapat dijatuhkan bebas setinggi 57,5 cm (22.6 inch), melalui sebuah batang peluncur bergaris tengah 16 mm (5/8 inch), yang dilengkapi dengan landasan pemukul (anvil),
- Batang penetrasi terdiri dari besi/baja bulat bergaris tengah 16 mm (5/8 inch) sepanjang ± 100 cm, yang dilengkapi dengan kerucut pada ujungnya,
- Batang pengukur yang disambungkan pada landasan penumbuk dan batang penetrasi, namun harus bergerak bebas vertikal pada sambungan dengan batang penetrasi,
- Kerucut (conus), yang terbuat dari baja keras dengan sudut puncak 60° serta diameter terbesarnya adalah 2 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar